Cara Mengatasi Penuaan Dini

Munculnya kerutan atau keriput di wajah di usia muda, sekitar 20-30 tahun, adalah mimpi buruk. Bagaimana tidak, wajah seseorang sering mewakili usia seseorang. Ia akan merasa malu jika bertemu teman sebayanya yang tampak lebih mudah karena wajahnya bebas dari kerutan. Penuaan dini alias skin aging bisa terjadi pada siapa saja.

Penuaan Dini
Penuaan Dini

Berhubung setiap orang pasti ingin selalu tampil menarik dan awet muda, cari tahu penyebab dan cara mengatasinya di bawah ini:

Apakah kulit menua itu?
Semua perubahan yang terjadi pada kulit baik secara intrinsik maupun ekstrinksik karena bertambahnya usia.
Setiap manusia pasti akan menjadi tua, namun penuaan bisa di perlambat/dihambat sehingga tetap terlihat AWET MUDA.
Kulit menua dimulai sejak pertama kali kita dilahirkan, akan tetapi prosesnya meningkat secara progresif sejak usia dua puluhan.

Proses penuaan secara alami dari dalam (intrinsic aging ) biasanya terjadi pada saat kita berusia 20-30 tahun secara natural dan semakin jelas terlihat di setiap tahunnya. Perubahan elastisitas pada kulit akibat kekurangan kolagen dalam jaringan kulit. Kolagen dan elastin yang bertanggung jawab terhadap kekenyalan dan kekencangan kulit mengalami perubahan dan penurunan. Setiap individu berbeda-beda dalam terjadinya intrinsic aging ini. Perubahan yang terjadi adalah, kulit menjadi lebih kering, kurang kenyal, kendor, hilangnya bantalan lemak kulit, munculnya kerut pada saat istirahat/diam (resting wrinkles).

Sedangkan extrinsic skin aging disebabkan oleh factor-faktor dari luar seperti merokok, polusi, gravitasi, ekspresi otot-otot wajah yang berlebihan, kelembaban lingkungan yang rendah dan paparan sinar matahari yang berlebihan. Bila dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan photoaging yang gejalanya antara lain; pigmentasi kulit yang tidak rata (mottled pigmentasion), age spots, kerut halus (fine wrinkles), pelebaran pembuluh darah permukaan (teleangiectasia), dan yang parah bisa terbentuk lesi prekanker dan kanker kulit. Selain itu permukaan kulit menjadi kering, kasar,munculnya cekungan di nasolabial fold, kulit menjadi fragile.

Kulit yang mengalami proses penuaan akan mengalami penurunan produksi kelenjar keringat dan kelenjar minyak serta penebalan lapisan kulit. Penumpukan sel kulit mati akibat melambatnya pergantian (turn over) sel kulit mati menjadikan kulit tampak kusam dan tidak bercahaya. Penurunan elastin dan kolagen menjadikan kekenyalan kulit, terutama di daerah mata, dagu dan mulut semakin menurun. Peningkatan produksi melanin (sel pigmen pada kulit) yang tidak merata menyebabkan flek (bercak kehitaman) terutama pada daerah yang mudah terpanggang matahari seperti daerah pipi bagian atas dan tangan.

Untuk mendapatkan kulit yang sehat, cerah, bebas kerut, flek dan mencegah timbulnya tanda-tanda penuaan kulit tersebut, maka diperlukan penanganan secara tepat oleh dokter ahli yang dapat memberikan terapi peremajaan kulit. Terapi peremajaan kulit bertujuan untuk mempercepat regenerasi kulit yang mulai melambat karena faktor intrinsik atau ekstrinsik, merangsang pembentukan kolagen dan elastin yang sangat berperan dalam mempertahankan kelembapan kulit.

Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi problem penuaan secara dini?
Skin rejuvenation programs adalah program peremajaan kulit yang menyeluruh yang meliputi teknik dan prosedur kosmetik khusus yang bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi masalah kulit kusam yang berhubungan dengan kulit menua, seperti kerut, kulit kasar, flek-flek, warna kulit tidak rata, munculnya tumor jinak kulit, teleangiectasia, pori-pori melebar, kulit kendor, dll., yang bisa disebabkan oleh factor intrinsic dan ekstrinsik.

Ada 3 fase rejuvenation/peremajaan:
Fase 1: Prevention (pencegahan), meliputi teknik mencegah dan memperlambat munculnya masalah penuaan sejak dini.
Fase 2: Restoration (perbaikan), meliputi pemakaian medicated creams dan berbagai prosedur untuk meremajakan kulit.
Fase 3: Preservation (maintenance), mempertahankan hasil yang sudah dicapai.
Fase prevention
Meliputi perlindungan terhadap paparan sinar matahari, berhenti merokok, menghindari factor-faktor yang mempercepat penuaan kulit, pemakaian krim-krim topical yang secara mikroskopik mampu memperbaiki kulit secara dini sebelum terlihat oleh mata kasat. Nutrisi dan gizi yang baik, anti oksidan serta berolah raga secara teratur dianjurkan untuk diterapkan sejak usia dini.

Fase Restoration
Perbaikan meliputi pemakaian medicated creams untuk menghilangkan gejala-gejala penuaan pada kulit yang sudah muncul. Fase perbaikan sering dipertimbangkan untuk usia 30-an, yaitu usia dimana kulit kusam dan tanda-tanda penuaan mulai muncul. Konsultasi kepada dokter kulit sangat dianjurkan sebelum melakukan program peremajaan kulit, karena akan diperiksa juga kondisi kulit dan diperiksa apakah ada tumor kulit jinak, kelainan prekanker maupun keganasan kulit, dan setelah itu akan didiskusikan strategi dan perawatan apa yang sesuai dengan kondisi masing-masing individu.

Dalam fase restorasi ini, selain dianjurkan pemakaian krim-krim khusus untuk masalah kulitnya, juga dilakukan tindakan resurfacing (laser, chemical peel, mikrodermabrasi), remodeling (injeksi filler, botox, threadlift, mesotherapy) dan bila perlu dilakukan tindakan bedah plastic seperti browlift, blepharoplasty atau facelift.

Fase Preservation
Fase preservation bertujuan mempertahankan kondisi kulit yang sudah dicapai setelah melalui fase restoration (perbaikan) sehingga kulit akan tetap terlihat bersih, kencang dan awet muda, yaitu dengan tetap melanjutkan pemakaian krim-krim anti aging, konsumsi anti oksidan dan dikombinasi dengan prosedur kosmetik medik tetapi dengan interval waktu yang lebih panjang.

Untuk menjaga agar fungsi hormon dan metabolisme kita tetap seimbang, maka sangat diperlukan untuk menerapkan gaya hidup sehat.
Menerapkan pola hidup sehat

Katakan TIDAK pada:

  • Rokok
  • Alkohol
  • Stres
  • Makanan yang mengandung minyak berlebih
  • Makanan olahan yang terlalu sering dikonsumsi

Pentingnya menjaga pola hidup sehat ini dilakukan agar kecantikan kulit tetap terjaga, tidak muncul jerawat karena ketidakseimbangan hormon, dan pada saat usia lanjut, kulit kita tidak tipis dan kering. (Dr. Ni Putu Susari Widianingsih, SpKK/Persi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *