Mengenal Penyakit Parkinson

dr. Sandhi. F, Sp.S

Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang menurunkan kualitas hidup, Pada penyakit ini terjadi penurunan jumlah dopamin di otak yang berperan dalam mengontrol gerakan sebagai akibat kerusakan sel saraf dopaminergik di substansia nigra pars kompakta di otak. Penyakit ini berlangsung kronik dan progresif, Progresifitas penyakit bervariasi dari satu orang ke orang yang lain. Penyakit Parkinson ditandai adanya gejala (TRAP), yaitu Tremor, Rigiditas, Akinasia, dan Postural Instability serta ditemukan degenarasi ganglia basalis dan pada pemeriksaan PA ditemukan adanya Lewy Body.Beberapa faktor resiko terjadinya Parkinson adalah, umur lebih dari 60 tahun, riwayat terpapar pestisida,benturan kepala, sakit kencing manis (Diabetes), Stroke dan kurangnya aktivitas fisik.

Kejadian Penyakit Parkinson di Indonesia

Di Indonesia, diperkirakan 10 orang dari setiap tahunnya mengalami penyakit Parkinson. Penderita Parkinson sampai saat ini sekitar 200.000-400.000 Penyakit Parkinson diperkirakan menyerang 876.665 orang di Indonesia dari total jumlah penduduk sebesar 238.452.952. Total kasus kematian akibat penyakit Parkinson di Indonesia menempati peringkat ke-12 di dunia atau peringkat ke-5 di Asia dengan prevalensi mencapai 1100 kematian (Kasandra, 2017; Piazon & Adnyana, 2015).

Gejala Penyakit Parkinson

  • Tremor = terlihat saat extremitas dalam keadaan istirahat dan berkurang atau terhenti saat extremitas digerakkan
  • Rigiditas = adanya interupsi tonus otot yang terputus-putus seperti gigi roda ketika extremitas digerakkan secara pasif. Beda dengan Rigiditas pada gangguan cortiospinal yang memiliki sifat pada awal tonus digerakkan akan meningkat namun kemudian akan berkurang yang disebut clasp knife (Pisau Lipat).
  • Akinesia / Bradikinesia = melambatnya gerakan spontan
  • Postural Instability = berkurangnya kemampuan untuk membuat refleks postural untuk menjaga kesimbangan

Mekanisme Terjadinya Parkinson

Penurunan Dopamin pada Parkinson, menyebabkan gangguan komunikasi antara Basal ganglia ( Striatum) dengan Substantia nigra pars compacta (SNc), sehingga terjadi gejala motorik

Lokasi Gangguan di Otak

Kelainan terjadi pada substansia nigra pars kompakta di batang otak. Substansia nigra adalah salah satu dari nucleus di batang otak yang merupakan salah satu bagian dari system ekstrapiramidal. Berbeda dengan nucleus rubra (red nucleus) yang hanya ada di colliculus superior, substansia nigra dapat ditemukan pada colliculus superior maupun inferior. Salah satu
sel dopaminergic pada substansia nigra yang paling besar mendapatkan pengaruh adalah Nigrosome-1.

Gambaran Radiologis

Temuan radiologi pada Parkinson Disease dapat dilihat dengan jelas menggunakan MRI. Gambaran yang dapat ditemukan pada penyakit Parkinson adalah hilangnya normal swallow tail appearance pada substansia nigra. Swallow tail sign menunjukkan gambaran normal Nigrosome-1 di substansia nigra yang dapat dilihat dengan MRI berkualitas tinggi melalui potongan axial.

Penanganan Parkinson

Semua pengobatan penyakit Parkinson dirancang untuk meningkatkan dopamine di otak dan bertujuan untuk menghambat perkembangan penyakit dan mengurangi keluhan yang muncul akibat defisit dopamine yang terjadi. Untuk meningkatkan signaling dopamine dapat diberikan Levodopa. Levodopa dapat menembus sawar darah otak lalu diubah menjadi dopamine oleh Dopa Decarboxylase pada neuron NIgostriatal. Selain dengan obat-obatan, tindakan operasi juga bisa menjadi pilihan alternatif demi kualitas hidup yang lebih baik.