VAKSINASI COVID-19 BOOSTER KEDUA ATAU DOSIS KEEMPAT DAN JENISNYA

Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan surat edaran mengenai pelaksanaan vaksin Covid-19 dosis keempat atau booster kedua untuk tenaga kesehatan (nakes) yang mulai dilaksanakan pada 29 Juli 2022. Surat edaran HK.02.02/C.3615/2022 dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes pada 28 Juli 2022.

Menurut juru bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril, pertimbangan pemberian vaksin Covid-19 dosis keempat dikarenakan masa antibodi pasca vaksinasi hanya bertahan selama enam bulan. Vaksinasi booster ini tentu diharapkan dapat membentuk pertahanan yang lebih kuat melawan Covid-19, terutama dengan fakta bahwa lonjakan jumlah kasus Covid-19 kembali muncul di Indonesia. Pemerintah per tanggal 10 Agustus 2022 melaporkan 5.926 kasus baru Covid-19 di Indonesia dan 18 pasien meninggal, sehingga total positif Covid-19 di Indonesia hingga hari ini adalah sebanyak 6.261.605 dan total kasus kematian akibat Covid-19 menjadi 157.149.

Vaksinasi booster Covid-19 memang tidak mencegah seseorang dari penularan virus seratus persen, namun vaksinasi booster terbukti menurunkan risiko Covid-19 yang berat dan kematian akibat Covid-19.

Bagaimana cara kerja vaksin booster?

Vaksin berfungsi menciptakan respons kekebalan di dalam tubuh agar siap untuk melawan paparan penyakit berikutnya. Beberapa jenis vaksin memerlukan dosis tambahan, yang kita sebut dengan istilah vaksin booster. Vaksin booster membantu meningkatkan kadar antibodi saat efektivitas vaksin yang telah diberikan berkurang. Efektivitas vaksin Covid-19 biasanya berkurang setelah lima hingga enam bulan, sehingga kita memerlukan vaksin booster untuk meningkatkan efektivtasnya.

Dalam beberapa tipe vaksinasi, pemberian dosis kecil dalam beberapa kali dinilai lebih efektif dibanding dengan memberikan dosis besar dalam satu waktu. Pendekatan ini diharapkan dapat memperkuat sistem imun tubuh secara berkelanjutan. Ketika seseorang menerima vaksinasi dosis pertama, sistem imun tubuh akan menghasilkan sejumlah antibodi yang lambat laun akan menurun kadarnya. Sistem kerja vaksin booster akan membuat sel B sebagai pembuat antibodi berkembang biak sehingga meningkatkan kadar antibodi. Seiring berjalannya waktu, jumlah antibodi akan mengalami penurunan, tetapi sel B dengan memori yang tertinggal dan lebih besar dari sebelumnya akan memiliki respons lebih cepat dan kuat jika infeksi terjadi.

Siapa saja sasaran booster kedua?

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikit mengatakan, sasaran pertama dari program ini adalah 4 juta tenaga kesehatan (nakes) di seluruh Indonesia. Syarat vaksin Covid-19 dosis keempat lainnya adalah dilaksanakan dengan interval enam bulan sejak vaksinasi dosis ketiga atau booster pertama dilakukan. Namun, Kementerian Kesehatan mengatakan pihaknya belum bisa memastikan kapan vaksin booster dosis kedua dapat diberikan kepada masyarakat umum. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan bahwa pihaknya akan terlebih dahulu fokus pada akselerasi vaksin booster dosis pertama. 

Apa saja pilihan jenis vaksinasi booster Covid-19 kedua?

  1. Apabila booster pertama atau ke-1 menggunakan Sinovac, maka vaksin booster kedua dapat menggunakan:
    • Astra Zeneca dengan dosis separuh (half dose) atau 0,25 ml
    • Pfizer dengan dosis separuh (half dose) atau 0,15 ml
    • Moderna dengan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
    • Sinopharm dengan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
    • Sinovac dengan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
  2. Apabila booster pertama atau ke-1 menggunakan Astra Zeneca, maka vaksin booster kedua dapat menggunakan:
    • Moderna dengan dosis separuh (half dose) atau 0,25 ml
    • Pfizer dengan dosis separuh (half dose) atau 0,15 ml
    • Astra Zeneca dengan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
  3. Apabila booster pertama atau ke-1 menggunakan Pfizer, maka vaksin booster kedua dapat menggunakan:
    • Pfizer dengan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
    • Moderna dengan dosis separuh (half dose) atau 0,25 ml
    • Astra Zeneca dengan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
  4. Apabila booster pertama atau ke-1 menggunakan Moderna, maka vaksin booster kedua dapat menggunakan:
    • Moderna dengan dosis separuh (half dose) atau 0,25 ml
  5. Apabila booster pertama atau ke-1 menggunakan Sinopharm, maka vaksin booster kedua dapat menggunakan:
    • Sinopharm dengan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

Selama menunggu vaksinasi booster kedua, sobat sehat jangan lupa untuk tetap  menjaga kesehatan dan kebugaran, mencuci tangan dengan benar secara teratur, menerapkan protokol kesehatan, menghindari kerumuman dan menggunakan masker dengan benar. Salam Sehat!